Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berwisata Kuliner di Pancoran Glodok

Kompas.com - 27/01/2009, 10:01 WIB

Kedai milik Nyonya Ahung (54) pada Sabtu (24/1) malam itu sepi pembeli. Namun, bukan berarti kedai bermerek ”Rujak Shanghai” ini tidak populer di kawasan Pancoran. Saat penulis datang, kesibukan baru saja berlalu. Ahung, kakak, dan kedua anaknya, Sin-Sin (25) dan Wawan (29), masih sibuk membereskan meja-meja dan dapur, termasuk mencuci setumpuk piring, mangkuk, dan belasan gelas.

Tak berapa lama, Ahung menyiapkan seporsi rujak shanghai berisi kangkung, timun, lobak, potongan juhi atau cumi, dan ubur-ubur. Rujak kemudian diguyur saus tomat, gerusan bawang, kacang tanah, dan bawang putih serta kecap asin.

Menurut Ahung, umumnya, tiga pekan sebelum Imlek, kedainya membutuhkan tujuh kilogram cumi dan enam kg ubur- ubur. Padahal, pada hari biasa, restorannya hanya bisa menghabiskan lima kilogram cumi dan empat kilogram ubur-ubur.

Ahung menjelaskan, kedai yang ia kelola adalah warisan usaha mendiang ibunya yang populer dipanggil Encim. Kedai itu dibuka sejak tahun 1950. ”Dulu tempatnya di depan Bioskop Shanghai. Masih kaki lima. Oleh karena itu populer dengan sebutan Rujak Shanghai,” papar Ahung.

Kedai Rujak Shanghai hanya satu dari sejumlah tempat kudapan yang populer dan sarat nostalgia di kawasan Pancoran, Taman Sari, Jakarta Barat. Beberapa kedai, restoran, dan warung kaki lima lain serupa antara lain toko makanan Jap Eng Lay, Gado-gado Direksi, sop, serta Kedai Kopi Tak Kie. Lokasinya di sekeliling Supermarket Gloria.

Toko Jap Eng Lay terkenal sebagai penjual berbagai bentuk dan macam cokelat serta manisan, kue keranjang dari Tegal, Bogor, Tangerang, sampai Malaysia dan Singapura. Makanan kudapan, seperti dendeng abon dan lap ciong, baik produk lokal maupun luar. Ada juga Toko Arin yang menjual bermacam permen dan kudapan di depan Hotel Fortuna. Lalu, ada Kedai Juhi Kwe Tjang di Jalan Toko Tiga, Kedai Kawi, dan rumah makan kwetiau sapi Siauw A Tjap dekat Kedai Rujak Shanghai yang menyajikan menu lindung goreng.

Di kedai Kawi disajikan makanan daging babi dengan resep Bali yang diiris tipis, aneka lap ciong (sosis daging dan hati babi), dendeng, manisan jeruk kitna, tepung tang mien, tepung beras dan ketan dari Thailand, sarang burung, sirip hiu, dan bumbu kering impor dari China.

Di Gang Kodok, berderet penjual kodok dan bulus. Di beberapa sudut, warung kaki lima menyajikan sop, sate, dan soto betawi. Demikian pula para pedagang buah. Dulu, di sepanjang Jalan Toko Tiga pernah berderet para penjual bandeng imlek, sedangkan di Jalan Petak Sembilan berderet para pedagang ayam.

Sajian khas Kedai Kopi Tak Kie yang khas, bukan kopi panasnya, tetapi es kopi susu berbahan kopi tubruk yang disaring dicampur susu kental. Juhi Kwe Tjang menyajikan menu unggulan berisi potongan kentang rebus, selada air, mentimun dengan suwiran cumi diguyur sambal kacang encer.

Kedai gado-gado di belakang Supermarket Gloria mendapat julukan Gado-gado Direksi karena menjadi langganan kalangan direksi perusahaan milik taipan Sudono Salim. Bahannya lebih sederhana, sementara bumbu kacangnya lebih ringan dibandingkan gado-gado di tempat lain. Gado-gadonya terdiri dari taoge, selada, kentang, labu siam, kacang panjang, kerupuk udang, dan emping.

Karena letaknya yang menghubungkan sejumlah pusat perdagangan lama (Glodok, Perniagaan dan Toko Tiga), kawasan Pancoran cepat populer sebagai pusat jajan terbesar dan paling kaya sajian menunya. Tahun 1940-an, ada sebuah restoran paling populer bernama Zong Hua yang pelanggannya dari kalangan atas etnis China dan Eropa. Menu utamanya babi panggang. Ada pula Restoran Tay Too Lin bersuasana kafe ala Paris. Kini, saat Imlek tiba, kawasan wisata kuliner ini kian semarak oleh gantungan lampion merah yang sesekali bergoyang diterpa angin seolah-olah menyapa ribuan pembeli yang berdesakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

    Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

    JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

    Travel Update
    8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

    8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

    Jalan Jalan
    Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

    Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

    Travel Update
    5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

    5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

    Jalan Jalan
    6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

    6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

    Hotel Story
    5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

    5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

    Travel Tips
    3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

    3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

    Travel Update
    Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

    Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

    Jalan Jalan
    The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

    The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

    Travel Update
    Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

    Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

    Jalan Jalan
    Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

    Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

    Travel Update
    Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

    Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

    Travel Update
    Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

    Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

    Travel Update
    Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

    Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com